Translate

Jumat, 16 November 2012

Mata Binar Senyum Bayang

Angin kala itu tak berasa di kulitku
meski berhembus cukup kencang
dari daerah bertekanan maksimun ke minimum
apa perasa kulitku sudah mati?

Siang itu memang cukup terik
wajar saja peluh menetes bersusulan

Dari tempat yang ini
Aku melihatmu kembali kesana
ke rindang pohon saat kita bersama

Semua memang salahku
Aku yang memulai
Memulai langkah berani
keluar dari lingkar bayang pohon
yang menyejukkan
dan mulai melangkah
menjauh darimu

Tapi sungguh, percayalah
langkah ku yang itu
sungguh bukan untuk menjauhkanmu

Aku rindu canda tawa kita
di bawah rindangan pohon
angin semilir yang sejuk
menyapa kita dengan ramah

Melihatmu hilang berbayang
hingga tak berbayang
setelah aku menjauhkan langkahku
dari tempat kita,
aku menyesal

Tapi dari sini
setalah aku kembali berbalik
aku melihatmu menyusuri jalan itu lagi
jalan menuju rumah kita
ya, rindang pohon kita

Di bawah terik
di temani tetes peluh
aku melihatmu berbalik dari langkahmu
dan tersenyum padaku
"Ayo kembali, mari mulai kembali!"
ku baca itu dari mulutmu

Aku berlari ke arahmu
menyusut keringat sambil tersenyum
dalam hatiku
"senyum kita, senyum masing-masing kita
telah kembali"

Tapi saat tepat di hadapmu
matamu, mata indah berbinar itu, kemana?
apa ini kamu?
tepat setelah terasa sentuhan di tanganku
tangan yang dingin itu
bisa ku rasakan
aku rindu hawa ini
iya, ini kau
"Iya, ini aku."
terlihat bayang senyummu, hangat

tapi semua menghilang
karna saat itu ternyata
kamu sudah benar pergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar